Thursday 7 September 2017

Belajar Gagal

BELAJAR GAGAL

Gagal adalah suatu situasi dimana kita tidak mendapatkan apa yang ingin kita capai, itu definisi kata gagal versi gue. Kata “gagal” sendiri sepertinya momok yang sangat menakutkan bagi semua orang. Siapa sih yang ingin gagal? Gagal dalam cita-cita, gagal dalam percintaan, gagal dalam persahabatan dan maaaasiiihh banyak kegagalan lainnya yang menghantui setiap jalan kehidupan kita kedepannya.

Well, kegagalan sendiri tentunya pernah gue rasakan. Jangan Tanya berapa kali. Jawabannya Banyaaaakkk! Gimana sih rasanya gagal? Well, pasti sakiiiittt yaaahh reeekkk (sambal elus-elus dada :’)) Apalagi untuk seseorang yang selalu mendapatkan apapun yang ia inginkan #tsaaahh gayaneeee, dan kadang juga tanpa perlu berusaha keras (perlu ditampok keknya), ketika gagal untuk yang pertama kalinya pasti nyesek banget! Serasa dihantam palu nih dada (hyperbola tapi benar adanya). Kalau kata Maudy sih “Rasanya tak ingin, bernafas lagii~ Well Ness, lu mulai alay bin lagi galau ya sampe nulis kayak beginian? Iya sih, galau. Rasane sakno ambek awak dewe. Wkwkwk. Tapi paling cuman hari ini, detik ini kok. Abis ini juga udah kembali berambisi. Hahaha. Tapi tujuan paling penting gue nulis bait ini adalah untuk kembali merefleksikan diri, apa sih kegagalan yang paling sering ‘kita’ lakukan? Kenapa sebenarnya Tuhan memberikan kegagalan pada kita?

Jujur saja, kegagalan terbanyak yang gue alami sendiri adalah menyangkut beasiswa dan pekerjaan. Intinya, semua tes seleksi besar-besaran untuk memperebutkan hal-hal prestigious, saya merasa pasti akan gagal. Kalau dihitung-hitung sepertinya sudah berkali-kali yaah. Dimulai saat SMA, seleksi salah satu program dari bank yang lumayan prestisius di tahap wawancara paling akhir. Saat masih kuliah juga, gagal Beswan Djarum yang sebelumnya pernah saya ulas di blog ini 2014 silam. Apalagi yaa? Mikir saking banyaknya. Hahaha. Seleksi masuk kerja juga misalnya seleksi BI, seleksi Pertamina dll masih banyak lagi. Terakhir ini saya gagal mendapatkan salah satu beasiswa. Kadang parno sendiri kalau mau ikut tes lagi, langsung ciut. Malu gak sih ceritain kegagalan? Well, gak lah! Karena toh semua dari kita pernah gagal. Jangan malu sama kegagalan. Belajar gagal, lama-lama biasa. Trust me!

Of course, Dari banyaknya kegagalan tersebut, tetap saja ada rasa kecewa yang terasa, meskipun kadar kekecewaannya untuk saat ini sekedar “jleb” dan timbullah rasa penasaran untuk kembali mencoba (jiks masih berkesempatan). Belajar untuk gagal dan terbiasa itu penting, tapi yang harus dicatat itu gimana biar kita gak terpuruk dan masih mau mencoba kesempatan-kesempatan lainnya. Gimana bisa memotivasi diri sendiri agar kedepannya, kita lebih bisa mempersiapkan diri untuk menghadapi hal-hal selanjutnya. Bait nyanyian Sheila on 7 “kau harus bisa.. bisaa.. berlapang dada.. kau harus bisa.. bisaa.. ambil hikmahnya..”.

Refleksi Diri:
Mungkin salah satu kesalahan terbesar saya adalah terlalu menggampangkan segala urusan beasiswa. Dan kebanyakan, kegagalan saya tersebut berada saat wawancara. Why? Maybe keliatannya ketika wawancara saya sering nervous atau over confident sehingga you might see me as a cocky kinda girl? I do not know. Yang jelas, saya harus belajar mengontrol semua pressure yang ada saat di lapangan. Belajar nulis essay yang baik dan benar juga biar gak plagiasi, dll. Belajar untuk gagal itu baik selama kita bisa bangkit kembali. Sebenarnya rasa yang gue rasain itu sendiri yaitu rasa about how to deal with the failure. By the time, you'll get use to it and it's not as pain as previous.

Apa mungkin Tuhan sengaja memberikan kita banyak kegagalan untuk menguji keimanan kita? Sesuai salah satu surat dalam Al-Quran mengatakan bahwa “Boleh jadi apa yang saya anggap baik ternyata amat buruk bagimu dan begitupun sebaliknya. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui sedangkan kamu tidak!”. Positive thinking sambal kembali berkaca pada kegagalan.

Pada kesempatan kali ini, saya ingin menyatakan CONGRATULATION TO MY ALAY PARTNER semasa coolyeah, yang sama-sama jadi beasiswa hunter dan akhirnya kali ini buah kegagalan terbayar sudah Lay! I am so happy for you!! :* Well, diinget lagi yaa Ness catatan about results will never betray its process. Moga next time gue lulus yaaahh. Hehehe :D


Last but not least, I will always try ‘cause I’m born to not giving up on my dreams. Bismillahirrahmanirrahiim. May Allah always be with me and you, my dearest readers, in our next trial and battle.

Salam perjuangan,
Ness...