Monday 12 November 2018

CYAL 2018: What's next?

Rasa kalut yang semakin besar membuat saya menanyakan pendapat Ikki, Regie dan Heavy, ketiga sahabat saya sekaligus meredakan kegalauan hatiku. “Coba saja ditelfon, nothing to lose. At least you’ve tried to call them.” Kenapa galau? Karena menjadi kebiasaan saya tidak memeriksa HP dan tiba-tiba melewatkan suatu kesempatan besar. Seperti telfon dari salah satu perusahaan, Ernst and Young karena keteledoran saya tidak mengangkat telfon dan membiarkannya. When I called back,

Sunday 11 November 2018

CYAL 2018: Awal Mula

Ping! Bunyi nyaring beruntun dari ponselku, khas whatsapp, pertanda keramaian satu grup. Ternyata grup Akademos inner Circle. Ikki, membagikan beberapa link terkait beasiswa fully funded yang bias kita ikuti. Ada COADY, CYAL dan sebagainya dengan segala persyaratan dan pembahasan. Singkat cerita, Ikki dan saya berencana mendaftar dalam CIMB Young ASEAN Leaders yang akan diadakan di Malaysia, tanggal 19-24 Oktober 2018.

Di tengah beberapa agenda seperti Workshop of Academic Writing, Breference dan juga les-lesan online, dan kuliah, saya menyiapkan esainya. Mungkin bagian ini yang paling penting dalam mengapply suatu beasiswa ataupun program,

Wednesday 15 August 2018

Forum Indonesia Muda Namanya...

Tepat di akhir bulan Juli lalu, selama 4 hari saya mengikuti suatu kegiatan yaitu Pelatihan Wilayah (Pelatwil) IV di Malang. Kegiatan tersebut merupakan program dari Forum Indonesia Muda setelah menjaring Kader Next Gen di setiap wilayah di Indonesia. FYI, pelatwil IV merupakan kumpulan dari regional Jawa Timur (Surabaya, Madura, Sidoarjo, Jember, Kediri, Malang), Bali, NTB dan NTT. Saya tidak akan bercerita panjang lebar apa itu FIM dan program-programnya, semuanya bisa teman-teman lihat disini.
Kali ini saya ingin bercerita soal pengalaman maupun kesan dan pesan selama mengikuti kegiatan itu. Pertama, kegiatan tersebut diselenggarakan di Malang, kota dimana saya mengenyam pendidikan selama beberapa tahun terakhir. Awalnya rada ogahan untuk ikut yang disponsori oleh pikiran harus kembali ke Malang saat masa liburan masih terbentang panjang. Long story short, saya membeli tiket kembali dari Manado ke Surabaya, 3 hari sebelum kegiatan biar. Biar bisa istirahat sekaligus prepare sebelum kegiatan, hehe..
Ekspektasi yang saya harapkan dari FIM apa sih sebenarnya? Sebenarnya tidak ada ekspektasi apapun saat ikut kegiatan ini. Paling mikirnya kayak P2KK gitu kayak latihan dasar kepemimpinan, ketemu orang baru. Nothing to lose, nyari ilmu and teman. Setelah ngikutin kegiatan gimana? Ternyata Wahgelaseh!

Wednesday 13 June 2018

Madam Wang Secret Garden

Beberapa hari berselang, saya kembali ke Kota Pelajar di Jawa TImur. Malang. Saya selalu senang dengan kota ini. Bisa dikatakan, hampir seluruh momen indah saya tercipta di kota ini. Yang paling saya suka, kota ini menambah wawasan saya melalui orang-orang yang saya kenal. Selalu menuntut saya untuk maju dalam setiap detik hidup yang saya jalani.
Malam minggu kemarin, salah satu kolega mengajak saya untuk berbuka puasa bersama. Seorang wanita berperawakan Cina, Regie namanya atau begitulah nama akrabnya, yang mengajak saya. Setelah beberapa lama memutuskan, akhirnya kami memilih untuk mendatangi Madam Wang Secret Garden. Pertimbangannya, selain tempatnya cukup instagrammable, mereka juga menyajikan masakan yang lezat (menurut pendapat saya dari hasil kunjungan sebelumnya).

Sunday 10 June 2018

Reuni Kantor Akt. 2016

Rasanya selalu bahagia kembali bersua dengan sahabat lama. Kali ini, setelah satu tahun minggat dari Kantor alias resign, saya kembali berjumpa dengan mereka. Ada beberapa yang masih ‘betah’ bertahan, ada yang sudah ikut lulus dan melanjutkan hidupnya ke kantor lainnya.

Beasiswa Unggulan

Before you read the rest of this story, I will tell that this story is a good news of mine.
So if you are not interest with this, you can skip.

So...
When I was in Thailand, right after the final presentation, I opened my email and got this news:

Saturday 9 June 2018

Freedom Institute Library

Di tengah ramainya kota Jakarta, terselip sebuah perpustakaan yang menawarkan konsep industri bercita rasa seni yang tinggi. Sangat nyaman untuk menjauhi kepenatan ibukota. Perpustakaan Freedom Institute.

Thailand Has Its Own Stories (Part 2)


TRAVELING

ALASAN
Mungkin bagian ini merupakan bagian yang paling ditunggu untuk serial tulisan ini. Selain mengikuti konferens, maksud terselubung lain pastinya jalan-jalan. Intinya, selepas ICADA, tanggal 2 Juni 2018, kita bergegas untuk menjadi explorer/tourist/wanderer. Rutinitas jalan-jalan kami biasanya dimulai selepas jam 12. Kenapa tidak pergi cepat? Karenaaaa… Musim ujian bin musim puasa. Hehehe..
Jadi, rata-rata kami masih memiliki tanggungan ujian akhir semester, sehingga di waktu malam dan pagi hari, kami mengerjakan tugas-tugas tersebut. Mungkin sebagian dari kalian yang melihat postingan kami yang penuh kebahagiaan di Instagram adalah selalu seperti itu. Tapi, percayalah guys, semua itu hanyalah penyemangat selepas nugas.
Lanjut.. Karena perginya lepas jam 12, sehingga tidak banyak tempat yang kami kunjungi. Berpuasa dan menjelajahi Thailand di bulan Juni memang cukup menguras tenaga. Rata-rata, setiap harinya cuaca bisa mencapai 33 derajat celcius di siang hari. TERIK!

Friday 8 June 2018

Thailand Has Its Own Stories (Part 1)

Tepat tanggal 30 Mei 2018 kemarin, saya dan beberapa teman saya bertolak ke Thailand. Tujuannya yaitu untuk mengikuti sebuah konferens yang diselenggarakan oleh NIDA yaitu ICADA. Bisa di browsing kegiatannya disini. Setiap tahun konferens tersebut dibuka dan enaknya, kita bisa mengikuti kegiatan tersebut GRATIS! Tidak seperti konferens lain yang nyatanya berbayar. Tenang saja, jurnal yang kalian masukkan, jika lolos, bisa dikatakan terpublikasi karena sudah memiliki nomor ISSN-nya sendiri.
Well, bisa dibilang perjalanan saya ini merupakan perjalanan penuh rencana sekaligus menegangkan. Sudah saya rencanakan jauh-jauh hari sejak liburan memasuki semester 2. Dan yups, menegangkan! Karena

Tuesday 13 March 2018

Bartambah 1 Tahun

Kali ini tulisannya hanya berupa refleksi atas syukur.
Syukur karena bertambahnya usia, saya masih orang-orang yang saya sayangi begitupun yang menyayangi saya, keluarga.
Dikelilingi sahabat baik. Dikelilingi teman baru juga yang luar biasa.
Tidak terasa, selalu saat hari bertambahnya umur, saya selalu merayakannya dengan orang-orang berbeda, yang menjadi refleksi saya akan sudah berapa jauh saya melangkah. Sembari mengingat-ingat beberapa tahun terakhir, dimana dan bersama siapa saya merayakannya.

  • 2012, masih bersama keluarga dan sahabat-sahabat tercinta (Ida, Mia, Feggy) dengan hadiah boneka "doggy" berwarna orange, yang selalu menjadi andalan dalam menemani tidur. Yang masih empuk meskipun entah sudah seperti apa para ponakan mempermainkannya setiap mereka datang :')
  • 2013, sudah bersama teman-teman di Kota perantauan, Malang. Tante-tantiku kesayangan. Ingat banget untuk pertama kalinya dikerjai, disiram kopi, tepung, telur, entah sudah menjadi adonan apa saat itu. Sehabis jalan-jalan malam itu, saat mau mengantar pulang, Mita beralasan mau mengambil FDnya. Dengan bodohnya, gak ngerasa ternyata itu indikasi buat ngerjain. Tepat di Omah Kampus, kosan Tito, tiba-tiba diikat dan dimulailah pelemparan segala macam bahan dapur itu. Tidak sampai situ, tempat sampah dekat kos yang gede, ditutupin di atas kepala. Baunya masyaAllah. Dikembalikan ke habitat dengan badan yang menggigil dan basah ditutupi jas hujan. Sampai kosan, mandi, bau telur sama kopi di rambut, meski dibilas shampoo berkali-kali gak ilang. Terpaksa besoknya nyalon, masker rambut buat ilangin bau telurnya. xD
  • 2014, saya lupa dengan yang satu ini
  • 2015, bersama keluarga LEX. Saat itu hari ke-3 berada di Kota Batu bersama teman-teman UMM, Singapore Polytechnic dan Kanazawa University. Meski masih masa perkenalan, mereka ngucapin #terharu.
  • 2016, bersama si Kampret Agung, teman-teman BPI dan juga Heavy Nala Estriani. Ingat sekali makan sama si Kampret di OJ. No other choice, do'i nagih. Saat itu, kangen banget sama ukhti yang baru ninggalin pulkam :')
  • 2017, dirayakan di Kota Nanas, Subang. Saat itu lagi ngaudit sama Kak Anis, Kak Caca ama Capong. Ini juga kocak kejadiannya. Bego banget gak peka. Habis karaoke and makan mau balik, eh Kak Caca sama Kak Anis alasan bilangnya mau beli barang-barang kebutuhan penginapan, pas pulang, kue Doraemon menanti. Heboh niup Lilin ampe kuenya kebakar dong!!! Plus ala-ala mau boomerang kue jatoh, eh jatoh beneran. Tapi asli, kuenya enak, tapi apa daya perut gentong, udah gak kuat ngabisin XD
  • 2018, bersama Ida dan teman-teman baru.

Hanya mau ucapin, terima kasih semua untuk ucapannya. semoga semua doa dan wishesnya balik ke kalian. Aamiiin o:)

Saturday 24 February 2018

WisUdah

Saya selalu percaya bahwa setiap kisah harus diabadikan.
Selain foto, rangkaian catatan kata, baik melalui garis pena dalam buku ataupun tulisan yang tercurah lewat blog ini merupakan figura momen lainnya yang ingin saya kenang.

WisUdah selesai perjuangan kalian rek melalui momen Wisuda kalian hari ini, sahabat-sahabatku yang tidak saya tau, ajaibnya bagaimana awalnya bisa dekat. Mungkin karena IRO yang menjadi saksi atau kah karena sahabatmu adalah sahabatku. I don't know exactly, but what I know is ...

Saturday 17 February 2018

Catatan Perantau: Surabaya

Selalu ada kisah baru dari menjadi seorang perantau.
Hingga saat ini, saat aku menulis setiap kalimat ini, mungkin sudah 5 tahun saya habiskan hidup di perantauan.
Selama 5 tahun itu pula, baru pada kesempatan ini saya pergi ke luar kota sendiri tanpa ditemani siapapun. Well, ditemani chatting'an teman saya sih biar saya tidak tersesat. Seru, takut, semua bercampur aduk.

Tuesday 13 February 2018

Dua Mangkuk Ramen

Sore itu, 12 Februari 2018, hujan turun dengan derasnya membasahi Kota Pendidikan, Malang.
Di bawah naungan satu payung, kami berlari menerobos lebatnya deras hujan yang turun demi mengisi perut yang kosong. Tak tau kemana arah perginya, "yang penting nyebrang dulu", begitu rencananya.
Di deretan jalan Kawi, terpapar banyak kuliner yang siap memuaskan dahaga, terlebih di kala hujan yang katanya membuat perut lebih cepat lapar dari biasanya.
Perut dan hujan selalu pas dengan makanan berkuah. Walaupun ingin hati memakan makanan pokok (Indonesia: nasi), apa daya melihat sebuah kedai bertuliskan ramen, kaki ini justru melangkah dengan pasti ke dalam sana.

Wednesday 7 February 2018

The Highlight Moments on December 2017

Heihoo Guys.
Finally, I'm back to write this since I postponed to write this part of story. So many reasons, yet the biggest reason is because I am currently enjoy my time in Manado especially the fast Wi-Fi connection in home, so I could watch marathon for Game of Thrones series. Holiday is so good! How is yours?

In this part, I desired to write the highlight moment in my 2017 journeys. It was such a roller coaster life I lived. So much with unpredictable situations I faced. Yet, I don't want to wonder too much but just let it go. If I would explain or wrap the whole stories, maybe I can't bear, too much. Rather, I focus to tell my experience on the last month when my friend, Amanda, decided to visit Malang and maybe some traveling advices for you who wants to enjoy Malang City.