BELAJAR GAGAL
Gagal adalah suatu situasi dimana
kita tidak mendapatkan apa yang ingin kita capai, itu definisi kata gagal versi
gue. Kata “gagal” sendiri sepertinya momok yang sangat menakutkan bagi semua
orang. Siapa sih yang ingin gagal? Gagal dalam cita-cita, gagal dalam percintaan,
gagal dalam persahabatan dan maaaasiiihh banyak kegagalan lainnya yang
menghantui setiap jalan kehidupan kita kedepannya.
Well, kegagalan sendiri tentunya
pernah gue rasakan. Jangan Tanya berapa kali. Jawabannya Banyaaaakkk! Gimana
sih rasanya gagal? Well, pasti sakiiiittt yaaahh reeekkk (sambal elus-elus dada
:’)) Apalagi untuk seseorang yang selalu mendapatkan apapun yang ia inginkan
#tsaaahh gayaneeee, dan kadang juga tanpa perlu berusaha keras (perlu ditampok
keknya), ketika gagal untuk yang pertama kalinya pasti nyesek banget! Serasa
dihantam palu nih dada (hyperbola tapi benar adanya). Kalau kata Maudy sih “Rasanya
tak ingin, bernafas lagii~ Well Ness, lu mulai alay bin lagi galau ya sampe
nulis kayak beginian? Iya sih, galau. Rasane sakno ambek awak dewe. Wkwkwk.
Tapi paling cuman hari ini, detik ini kok. Abis ini juga udah kembali
berambisi. Hahaha. Tapi tujuan paling penting gue nulis bait ini adalah untuk
kembali merefleksikan diri, apa sih kegagalan yang paling sering ‘kita’ lakukan?
Kenapa sebenarnya Tuhan memberikan kegagalan pada kita?
Jujur saja, kegagalan
terbanyak yang gue alami sendiri adalah menyangkut beasiswa dan pekerjaan. Intinya,
semua tes seleksi besar-besaran untuk memperebutkan hal-hal prestigious, saya
merasa pasti akan gagal. Kalau dihitung-hitung sepertinya sudah berkali-kali
yaah. Dimulai saat SMA, seleksi salah satu program dari bank yang lumayan prestisius di tahap wawancara paling akhir. Saat masih kuliah juga, gagal Beswan Djarum yang sebelumnya
pernah saya ulas di blog ini 2014 silam. Apalagi yaa? Mikir saking banyaknya. Hahaha. Seleksi masuk kerja
juga misalnya seleksi BI, seleksi Pertamina dll masih banyak lagi. Terakhir ini saya
gagal mendapatkan salah satu beasiswa. Kadang parno sendiri kalau mau ikut tes lagi, langsung ciut. Malu gak sih ceritain kegagalan? Well,
gak lah! Karena toh semua dari kita pernah gagal. Jangan malu sama kegagalan.
Belajar gagal, lama-lama biasa. Trust me!
Of course, Dari banyaknya
kegagalan tersebut, tetap saja ada rasa kecewa yang terasa, meskipun kadar
kekecewaannya untuk saat ini sekedar “jleb” dan timbullah rasa penasaran untuk
kembali mencoba (jiks masih berkesempatan). Belajar untuk gagal dan terbiasa itu penting, tapi yang harus dicatat itu gimana biar kita gak terpuruk dan masih mau mencoba kesempatan-kesempatan lainnya. Gimana bisa memotivasi diri sendiri agar kedepannya, kita lebih bisa
mempersiapkan diri untuk menghadapi hal-hal selanjutnya. Bait nyanyian Sheila
on 7 “kau harus bisa.. bisaa.. berlapang dada.. kau harus bisa.. bisaa.. ambil
hikmahnya..”.
Refleksi Diri:
Mungkin salah satu
kesalahan terbesar saya adalah terlalu menggampangkan segala urusan beasiswa. Dan kebanyakan, kegagalan saya tersebut berada saat wawancara. Why? Maybe
keliatannya ketika wawancara saya sering nervous atau over confident sehingga
you might see me as a cocky kinda girl? I do not know. Yang jelas, saya harus belajar mengontrol semua pressure yang ada saat di lapangan. Belajar nulis essay yang baik dan benar juga biar gak plagiasi, dll. Belajar untuk gagal
itu baik selama kita bisa bangkit kembali. Sebenarnya rasa yang gue rasain itu sendiri yaitu rasa about how to deal with the failure. By the time, you'll get use to it and it's not as pain as previous.
Apa mungkin Tuhan sengaja
memberikan kita banyak kegagalan untuk menguji keimanan kita? Sesuai salah satu
surat dalam Al-Quran mengatakan bahwa “Boleh jadi apa yang saya anggap baik
ternyata amat buruk bagimu dan begitupun sebaliknya. Sesungguhnya Allah Maha
Mengetahui sedangkan kamu tidak!”. Positive thinking sambal kembali berkaca
pada kegagalan.
Pada kesempatan kali ini, saya
ingin menyatakan CONGRATULATION TO MY ALAY PARTNER semasa coolyeah, yang
sama-sama jadi beasiswa hunter dan akhirnya kali ini buah kegagalan terbayar
sudah Lay! I am so happy for you!! :* Well, diinget lagi yaa Ness catatan about
results will never betray its process. Moga next time gue lulus yaaahh. Hehehe :D
Last but not least, I will always
try ‘cause I’m born to not giving up on my dreams. Bismillahirrahmanirrahiim.
May Allah always be with me and you, my dearest readers, in our next trial and
battle.
Salam perjuangan,
Ness...
No comments:
Post a Comment