Sunday, 16 July 2017

Self Reminder: Everything Needs Effort!

Hari ini, 16 Juli 2017. Saya memiliki pembelajaran baru lagi soal kehidupan. Sambil dilatarbelakangi nyanyian merdu Harry Styles yang berjudul Sweet Creature yang diputar tetangga kamar kos saya, dimulailah saya menulis sesi ini. Yah, kehidupan itu ibarat sekolah dan pengalaman merupakan materi yang kita pelajari. Saya merasa harus banyak menulis soal self reminder seperti ini. Hari ini pembelajaran dari adik tingkat saya yang sedang berada di Polandia.

Namanya Anggoro Wicaksono. Yeah, you can find his instagram on @anggorowic. Well, yang barusan bukan promosi. Tapi di dalam instagramnya kalian bisa menemukan banyak foto berlatar negeri berbendera putih-merah tersebut. Dia mendapatkan beasiswa ke Polandia dari Erasmus Mundus dan saat ini dia dalam perjalanannya untuk balik ke Indonesia.


Subuh tadi, seusai menunaikan sholat subuh, saya melihat instastory dari adik tingkat saya tersebut, menanyakan apakah dia akan pulang di Indonesia, karena dalam postingannya tersebut, terdapat caption perpisahan dengan latar belakang foto dirinya bersama kedua temannya yang berdiri disamping kirinya. Sontak ia membalas pertanyaannya tersebut. Tapi bukan itu yang menjadi self reminder kali ini.

Setelah sekian banyak percakapan yang diutarakan melalui chat, yang menjadi pembelajaran hari ini adalah dalam tulisannya yang membalas kata-kata saya semoga bisa pergi ke Eropa dengan biaya gratis sepertinya. "Konsepku sekarang berubah kak, wherever I am, I will study, work hard and respect what surrounding me and what I have got" tulisnya. "Jadi apapun itu harus diusahakan kak (kalo gratis mah itu cuma bonus aja)", lanjutnya.

Pembelajarannya dari percakapan singkat ini adalah mungkin ketika kalian melihat foto-foto yang terpampang dalam akun instagram bahwa siswa yang berhasil mendapatkan beasiswa ke luar negeri hidupnya enak. Bisa jalan-jalan kemana aja! Traveling around Europe tapi percayalah, dibalik semua itu ada proses yang harus mereka lalui. Contohnya, untuk memenangkan satu beasiswa saja perjuangannya banyak antara lain menyiapkan berkas-berkas. Mensyaratkan sertifikat bahasa yang kalau kita sendiri belum bisa memenuhinya, maka harus berjuang yang dalam tahapannya pun kita harus belajar untuk mendapatkan hasil yang sesuai persyaratan. Belum beberapa esai yang harus diisi dan sebagainya. Butuh waktu, butuh tenaga juga kesabaran.

Itu baru merupakan proses, ketika sudah mendapatkannya belum dibebani dengan perbedaan budaya yang mengakibatkan shock culture. Perbedaan cuaca, rasa makanan dan hal lainnya harus kita lalui belum lagi tugas kuliah yang menumpuk, belum lagi laporan pertanggungjawaban kepada pihak pemberi beasiswa. Memang saya tidak pernah mendapat beasiswa ke luar negeri untuk belajar, hanya skala yang lebih kecil yaitu Sakura Science Program yang pernah saya ulas dalam tulisan saya sebelumnya disini. Mau tau cerita lainnya how my friends struggled to find a scholarship, you can visit my friend's blog on how she get a scholarship to Greece here. Dijamin bakal baper sambil tertawa membaca pengalamannya. Alangkah baiknya jika membaca tulisan Bapak Made Andi yang ini sebagai pamungkasnya. Semua tulisan yang saya bagi cukup menambah wawasan dan pastinya akan membuat kita lebih menghargai proses dibalik foto cetar yang terpampang nyata di instagram ala Princess Syahrini.

Dan sejatinya, dalam chat tersebut, Ang, begitu saya memanggilnya, mengatakan bahwa dia envy ingin ke Jepang seperti saya. What? Langsung saja saya berkomentar balik bahwa saya juga iri, I also want to go and stay in Europe for months like you, tulis saya. Saya menulisnya sambil tertawa dan di sini saya menyadari bahwa iri itu wajar.

Dari sini saya belajar beberapa hal:
1. Selalu melakukan yang terbaik seperti yang dikatakan oleh Anggoro, Wherever I am, I will study, work hard and respect what surrounding me and what I have got. Addition, You never know you r destiny, just pass every single process patiently and zealously. Like I always said, result will never betray its process. Even if, you've tried and failed and it force you to take another way which not the same like your goal, remember again what Ang said Wherever I am, I will study, work hard and respect what surrounding me and what I have got. At least you've tried and maybe that is the way God gives you. You might not know the end yet, but still trust on Him. He guides you on the right path.

2. Memang, selalu saja yang terjadi adalah bahwa kita melihat rumput tetangga lebih hijau, lebih nikmat. Tapi yang perlu diingat adalah, selalu bersyukur dengan apa yang kita miliki. Karena kalau melihat kesuksesan orang lain, jelas kita tidak akan pernah puas dengan pencapaian yang kita miliki saat ini. Hargai dan jalani apa yang kita miliki yang tentunya sudah ditentukan Tuhan sesuai kodratnya. Bersyukur atas apa yang kita punya sejujurnya inti dari kebahagiaan.

Begitulah saya mengakhiri kajian self reminder kali ini yang tak terasa membutuhkan waktu selama kurang lebih satu jam dalam menulisnya. Saya tidak sabar untuk selalu mengingatkan diri saya sebagai self improvement untuk menjadi lebih baik. Semoga bermanfaat. Kalau teman-teman memilik pembelajaran lainnya dari tulisan ini yang belum saya tulis, sangat diberikan kesempatan untuk menambahkannya pada kolom komentar di bawah. Dengan backsound lagu Raisa feat. Isyana, Anganku dan Anganmu ala tetangga kamar kos, saya mengakhiri tulisan ini. Such a perfect song to end this writings. Have a blissful and bless Sunday!

Best Regards,
A full-time student of the universe.

No comments:

Post a Comment