Saturday 24 February 2018

WisUdah

Saya selalu percaya bahwa setiap kisah harus diabadikan.
Selain foto, rangkaian catatan kata, baik melalui garis pena dalam buku ataupun tulisan yang tercurah lewat blog ini merupakan figura momen lainnya yang ingin saya kenang.

WisUdah selesai perjuangan kalian rek melalui momen Wisuda kalian hari ini, sahabat-sahabatku yang tidak saya tau, ajaibnya bagaimana awalnya bisa dekat. Mungkin karena IRO yang menjadi saksi atau kah karena sahabatmu adalah sahabatku. I don't know exactly, but what I know is ...
I am so proud of you and totally grateful to know you guys! Orang-orang hebat baik sekarang maupun nanti, I believe that! Setelah menggapai ijazah" apakah langsung "ijab-sah" yang kalian kejar? Terserahlah. Even I totally am not sure you will do that "ijab-sah" soon. Semoga bisa kembali mendapat Erasmus lainnya... Semoga tinta emas yang kalian torehkan melalui kampus putih dengan jas merah kebanggaan dapat melalui buah sertifikat bisa bermanfaat bagi masa depan..

Note for the Dearest Syol and Ang...

----------------------------------------------------------------------

#Throwback
Momen seperti wisuda tentunya kembali tercipta dalam ingatanku. Dua tahun yang lalu di bulan yang sama, ku merasakan yang mereka rasakan. Untuk semua kata yang belum sempat terucap, untuk teman-teman yang telah datang untukku waktu itu dengan segala upayanya (menembus hujan khas di bulan Februari beserta effort hadiah yang tak sempat diberi), saya mohon maaf. Memang, waktu itu tidak sempat karena bergegas ke luar kota. Dikejar waktu. Ikki dan  Regie teman-teman ILF, khususnya dengan se-bucket bunga hasil kreativitasnya yang tak sempat diberikan (I always feel touched with your effort and the picture of the flowers you made special for me. It was really beautiful!). So bless to know you with her high creativity. Sahabat Tante-Tanti (Tito, Mita, Elliska, Tiwi) yang waktu itu sudah menunggu di dekat wall climbing UMM, maaf tak sempat kesana. Terima kasih sudah hadir. Untuk Agung dan teman-teman KKN (Kak Mitha dan Anton) yang sudah menyempatkan diri bertemu dan memberi hadiah) dan teman-teman lainnya (BPI squad, classmates, dan atas ucapan dan doanya. The wishes and prayers back to you. For my family as my endless supporters who came and made my graduation feel so special thank you. Graduation moment will always become the reminder for me that I am loved! I love you all back, with all my heart! For the infinity and blessed friendship and kinship. <3

-------------------------------------------------------------------------------------------
Narrative part of Wisudah today!
Butiran besar hujan tak berhenti melanda kawasan tempat tinggalku, membuatku panik untuk tak bisa hadir tepat waktu. Untung taxi online menjadi pilihan dalam meredakan kepanikanku menembus hujan meskipun datang kepanikan lainnya. MACET! Jam 12.06 dan taxi yang kupesan belum juga tiba. Ingin rasanya kubatalkan pesanan online itu meski dalam hati batu kekhawatiran lebih besar, jika susah mendapatkannya ataupun harganya meningkat.
Ternyata tepat hari ini, graduation ceremony is everywhere around Malang city. Pantas saja pesananku terlambat terjebak macet dimana-mana, sehingga membuat gelisahku semakin meningkat.

Long story short, jalanan menuju UMM lancar jaya, mungkin karena para wisudawan belum keluar dari sarang seremonialnya, Dome. UMM sesak dipenuhi orang-orang yang datang ingin menyelamati kerabatnya yang, hari ini, official bergelar yang dalam hal ini juga menandai sahnya kalian menjadi pengangguran terbuka Indonesia. Welcome to the wilder jungle as job hunter! :')

Tepat di SC, tempat yang dijanjikan bertemu Regie. Saya mencarinya di tengah lautan manusia. Sambil mencelingak-celingukan kepala, gampang saja menemukan Mbak Cina (no sara) berambut blonde terang yang memekakkan mata. Ia bersama Priya, yang kemudian disusul oleh Ikki. Semarak arak-arakan anak Teknik sangat ramai di acara hari ini. Sangat menghibur melihat solidaritas mereka ketika teman-temannya berhasil melewati tahapan kehidupan sebagai seorang mahasiswa S1.

Tak lama kemudian terdapat kabar bahwa target sudah berada di daerah sekitar BIPA. Well, the main point in this part is I am so ecstatic to finally meet my friends again. Regie, Ikki, Ambika the graduates boys (Syol and Ang), my junior (Fathiya, Arina, Bayu Dharmala), my senior who I met in an activity (Mbak Rini). It was like I have a reunion and felt overwhelm with the nostalgic moment. The most interesting part is Priya, Ikki and Syol's friends in Evora, Portugal, when they were in a same program, Erasmus. She was also Regie's friend since Regie is a close friend of Ikki and Syol. :'D 

Priya merupakan seorang gadis India yang sedang intern di Indonesia yang beberapa hari lalu kutemui. Seorang gadis India yang easy going, hal itu yang pertama kali saya nilai tentang Priya saat pertama kali mengenalnya di sebuah cafe. Ikki yang mengenalkannya. Setelah lama berbicara, saya semakin kagum karena ia memiliki pengalaman yang luas yang sudah mengelilingi belasan negara di dunia. Sehingga berwawasan luas adalah tambahan penilaianku tentang gadis ini.

Yang ingin membuatku mengingat momen hari ini adalah pertemanan baru yang terjalin bersama Priya melalui Ikki, Regie dan Syol sebagai perantara.  Katanya, ia tidak suka mengambil foto, tapi di momen ini, "I have so many pictures of mine, I sent it to my mom and she is so happy because usually I don't have any picture of mine" kira-kira begitu katanya.  seorang gadis non-Indonesia merupakan fast learner. Belajar warna, seperti hijau, putih, biru tua dan biru muda (apa perbedaan dan persamaan tua dan muda pada warna dan umur), dengan kata bahasa "daun" yang menjadi favoritnya saat dilafalkan dan "ungu" yang paling sukar karena dirinya selalu mengatakan "unggu" bukan "ungu". Diteruskan dengan permainan, semacam strategi yang cukup menarik, yang saya lupa nama permainannya. Soon I'll update after I know it. hehee ^_^v

Melalui dialah, saya juga mengetahui seorang desaigner Muslim Indonesia yang mendunia selain Dian Pelangi, Vivi Zubedi.  Malu rasanya sebagai orang Indonesia tidak mengetahui fakta tersebut. "I love her hijab style with a cap! It's totally cool!" Tapi melalui pengalaman-pengalaman seperti inilah, what we thought as unnecessary history become a meaningful story. Berbicara tentang gaya wisuda tiap negara, yang mana di Portugal "they (the graduate) wear cloak like what's in Harry Potter and it looks fancy! but after that, they will be thrown into the pool or watered yet in the end they'll be looked like a monk monkey." Kalau di Indonesia? Make up tebal dan gaun ataupun kebaya menjadi ciri khas bagi perempuannya dan setelan jas pada prianya. Di Inggris? They wear gown and make up like want to attend a party but less make up. In Poland? You just came to take a certificate and sign it. Simple and done. lol

We talked about everything, well it included their experience as Erasmus awardee. Regie yang menceritakan pengalamannya hidup di Yunani, Crete. Biaya hidup disana lumayan tinggi, yang ternyata biaya hidup di Pulaunya lebih tinggi lagi dikarenakan menjadi daerah turis. Apalagi ketika summer tiba, harga bisa melonjak karena datangnya para turis. Meski begitu antara Evora, Portugal, tempat Ikki, Priya dan Syol saat itu jauh lebih tinggi dibanding Crete, tapi jauh lebih rendah dibanding Belanda, Perancis maupun kota-kota besar Eropa lainnya seperti Swiss. Meski begitu, beberapa kota di Eropa yang memiliki biaya hidup murah lainnya yaitu Hungaria, yang tentunya akan menguntungkan para awardee Erasmus dalam membiayai kehidupannya sehari-harinya di sana.

Kami berdiskusi tentang hymn Sang Surya yang diputar saat wisuda, yang menurutnya Indah. yang harus ia hafal. Yang jika pada kesempatan lainnya akan ikut ia nyanyikan bersama. Pembicaraan mengalir pada Muhammadiyah ke NU, yang mana dari situ saya baru mengetahui bahwa menteri memiliki bahasa atau arti yang sama dengan menteri dalam bahasa India. No difference! Masih seputar hymn Sang Surya milik Muhammadiyah dan menanyakan apakah setiap Universitas di Indonesia memiliki lagunya masing-masing? Menurut pandangan saya, ya! Karena di Manado pun, contohnya di Universitas Sam Ratulangi memiliki Mars atau himne atau lagunya tersendiri. Willing to know, itulah penilaianku lainnya tentangnya. Percakapan berlanjut sampai pada Fergie yang menuai kontroversi dan kemarahan warga Amerika karena cara pembawaannya yang terkesan "romantic" pada perhelatan NBA yang saat ini menjadi PR untuk saya tonton. Menurutnya "The improvisation of the tune is too much",  "Search in YouTube, Fergie National Anthem NBA!" katanya. hehe...

Oh iyaaa.. bagaimana dengan makanan Indonesia? Ia menyukainya bahkan menganggap Indonesia sudah seperti rumahnya. Makanan  favoritnya so far berbau dengan ayam, tempe, tahu, bakso. "I like the packaging of foods here, how they serve a simple food looks fancy and from that, I have some ideas!" Begitu katanya pada percakapan kita di waktu sebelumnya.

Siapa sangka, melalui momen sederhana, simple talks, you can get many information and insights. Menambah wawasan dan cerita nantinya. Terima kasih Priya, yang sebelumnya saya kira bernama Piya, atas cerita-ceritanya. I hope, you enjoy your 6 months in Indonesia. I hope we could meet again in another chance after today with many tales after today.

Bloopers... I want to remember as many wishes, as possible that I hope it will turn into reality, like this.
Priya: Echy, what's the place you want to visit the most?
Me: (think hard then answer). Europe!
Priya: Ohh yes. Europe. So many beautiful countries there and just near to each other. It was like you only take 3 hours by bus and you already in Netherlands, some hours and you already in another country. I hope you'll visit there soon!
Me: Amen :') (In the heart screaming out loud that Amen word!)


Malang, 24 Februari 2018.
Thank you fellas for today.

No comments:

Post a Comment