Saturday, 9 June 2018

Freedom Institute Library

Di tengah ramainya kota Jakarta, terselip sebuah perpustakaan yang menawarkan konsep industri bercita rasa seni yang tinggi. Sangat nyaman untuk menjauhi kepenatan ibukota. Perpustakaan Freedom Institute.


Saya mengetahui tempat ini melalui teman saya yang suka membaca. Walaupun seorang extrovert yang menyukai keramaian, terkadang saya juga butuh waktu untuk menyendiri. Terlebih tugas proposal yang belum selesai dan berada di Jakarta, tidak ada salahnya memanfaatkan momen ini. Jujur, perpustakaan juga merupakan zona nyaman kedua saya selain rumah tentunya.

Untuk dapat mencapai perpustakaan ini, bisa menggunakan aplikasi gojek dengan mencari keywords Freedom Institute. Memasuki gedung perpustakaan ini, saya langsung terpukau dengan desain unik perpustakaan, sangat tenang dan nyaman. Kita harus membuat sebuah kartu member hanya dengan menunjukkan KTP. Tas yang ada bisa dititipkan dan petugasnya langsung yang menaruh tas kita.

Memasuki ruangan perpustakaan

Resepsionis. Warna dan gambar dalam lukisannya juga
cukup menarik perhatian saya

Desain interiornya juara. Langit-langitnya dibiarkan terbuka. Pipa-pipa lampu
terlihat, semakin menambah kesan industrial dalam ruangan ini,


Saya memilih salah satu tempat di bagian tengah ruangan. Jejeran rak buku terlihat sesuai dengan temanya. Ada filsafat, ekonomi, hubungan internasional, bahasa dan beberapa kategori lainnya. Sungguh, surga lainnya bagi penikmat buku. Di temboknya terdapat berbagai macam karya lukisan yang sungguh apik. Meskipun bukan penikmat seni dan tidak mengerti seni, bisa saya katakan gambar-gambar yang terpampang cukup unik. Temboknya pun ditempeli berbagai quotes asyik penambah semangat. Selain itu, perpustakaan ini juga memiliki WiFi. Asyik untuk nugas ala anak kuliahan.

Tak terasa, 7 jam berlalu saya habiskan di tempat ini. Jika ada kesempatan lagi ke Jakarta, ingin saya mendatangi tempat ini.

Jakarta, 7 Juni 2018.
Dipublikasikan tanggal 9 Juni 2018.


Salah satu quotes yang saya sukai.

Pojok kiri ruangan.

Pojok kanan ruangan. Di balik lemari itu, terdapat sebuah kursi nan empuk.
Kursi "malas" dan nyaman untuk membaca.

Bagian yang lainnya. Terdapat gambar R.A. Kartini yang terpajang,
dengan model rambut yang berbeda-beda.

Other side.

Lukisan lainnya yang saya sukai.
The Legend, Chairil Anwar.

No comments:

Post a Comment