Wednesday, 13 June 2018

Madam Wang Secret Garden

Beberapa hari berselang, saya kembali ke Kota Pelajar di Jawa TImur. Malang. Saya selalu senang dengan kota ini. Bisa dikatakan, hampir seluruh momen indah saya tercipta di kota ini. Yang paling saya suka, kota ini menambah wawasan saya melalui orang-orang yang saya kenal. Selalu menuntut saya untuk maju dalam setiap detik hidup yang saya jalani.
Malam minggu kemarin, salah satu kolega mengajak saya untuk berbuka puasa bersama. Seorang wanita berperawakan Cina, Regie namanya atau begitulah nama akrabnya, yang mengajak saya. Setelah beberapa lama memutuskan, akhirnya kami memilih untuk mendatangi Madam Wang Secret Garden. Pertimbangannya, selain tempatnya cukup instagrammable, mereka juga menyajikan masakan yang lezat (menurut pendapat saya dari hasil kunjungan sebelumnya).


Oiya, mengenal sosok Regie, jika mendeskripsikannya, dengan senang hati saya akan menjawab bahwa ia merupakan pribadi dengan hidup yang ceria, tanpa beban. FYI, ia merupakan salah satu penerima beasiswa Erasmus Mundus di Yunani, kalian bisa mengakses blog nya disini (bukan promosi, sekedar info.. hehe). Jangan tanya, menurutnya beasiswa yang ia dapatkan adalah buah dari seringnya ia 'mengekor' si Ikki dan Syol, para beasiswa hunter. Wkwkwkwk..
Benar sebenarnya kalau dipikir. Pernah mendengar pepatah yang kalau tidak salah berbunyi, "dekati bunga yang harum, jika tidak tertular cantiknya, setidaknya kau tertular harumnya". Mungkin itu istilah yang tepat bagi Regie. Hehehe..
Lanjut, melaluinya, Ikki dan Syol, saya mengenal sesosok wanita India yang ramah dan berwawasan luas. Namanya Priya Rani Bhagat. Banyak yang memanggilnya Rani, tapi karena tiga serangkai pertama mengenalkannya dengan nama Priya, jadilah hingga sekarang saya memanggilnya Priya. Seperti nama laki-laki di Indonesia, tapi percayalah, kami ia seorang wanita manis India. (seketika menyanyi, boneka cantiiiikk, dari Indiaaaa… Boleh diliriiiiiikkk, tak boleh dibawaaaa…) #apasihNess.
Jadi malam minggu kali ini, we spent good time with interesting convos. Banyak kami bertukar pikiran mengenai masalah LGBT, pandangan kami terhadapnya. Masalah culture juga sering kami bahas, sharing culture saat lebaran seperti apa di Indonesia. Priya sangat menyukai belajar dan melihat budaya di suatu daerah. Menariknya, Regie mengajak Priya untuk menghabiskan waktu di Jombang. Nice step. Hope you have a beautiful holiday! Stay safe on your trip back and forth to/from Malang-Jombang, girls. Tapi yang menjadi trending topic adalah Ikki. Maaf yaa Kiii, kita ghibahin kamu. Hehehe.
Selesai intermezzo, kali ini kembali ke review masalah sebuah cafĂ© yang kami datangi. Malam minggu diMadam Wang Secret Garden ternyata dilengkapi dengan life music yang ringan dan familiar di telinga kami. Kebanyakan mereka menyanyikan lagu lawas baik western maupun Indonesia. Saya tidak terlalu memperhatikan, yang jelas beberapa di antaranya adalah lagu Westlife yang saya lupa judulnya, tapi tau nadanya. Hehe... Soal dekorasi, jangan ditanya, tempat ini sungguh lucu!
Memasuki ruangan sisi kanan yang merupakan pintu masuk, konsep taman langsung menyambut. Lampu Kristal yang menggantung menambah kesan cute dalam ruangan. Begitupun sepanjang lorong, nuansa taman sangat lekat dengan dinding-dinding yang digantungi lampu dan hiasan berbentuk bintang dan hati. Tembok-tembok dipajangi keramik cantik bermotif. Meja diatur sangat tepat untuk candle light dinner bersama pasangan.
Berbelok ke sebelah kiri, terdapat gambar pajangan desain dan alat menjahit, sangat chic. Masih terdapat konsep romantik. Priya tidak henti berkomentar bahwa tempat ini merupakan tempat yang tepat untuk nge­-date bersama pasangan. Wkwkwk. Pilihan akhir kami adalah ruangan warna-warni. Didominasi warna fuschia, tosca dan kuning cerah, sungguh ruangan ini menambah kesan ceria! Terdapat banyak barang unik dan antik yang bergelantungan di dindingnya. Lampu Kristal menggantung di tengah ruangan. Kursinya didominasi warna tosca yang merupakan warna kesukaan saya, begitupun dindingnya. Terdapat bantal yang berjejer di sofa. Tempat ini menyatu dengan butik yang menjual pakaian khas Indonesia seperti kebaya dan batik.
Lanjut ke makanan, Banyak yang menganggap tempat ini hanya menang di tempat yang sungguh "instagrammable", dari segi makanan tidak terlalu WOW. Tapi, menurut saya sendiri, makanan yang disajikan disini sungguh nikmat. Favorit saya yaitu Lasagna! Menu hidangan disini banyak yang terkesan barat tapi tidak sedikit pula masakan khas Asia yang tersaji. Priya memesan Pizza dan Hamburger lengkap minuman coklat hangat. Regie sendiri memesan Nasi Lemak, sedangkan saya memesan Lasagna (pastinya) dan juga Ayam Panggang Lombok Ijo lengkap dengan minuman lemon tea. Semua masakan yang disajikan baik dari segi presentasi dan rasa, semua sesuai dengan harga yang dikeluarkan. Priya yang juga menyukai Nasi Lemak, makanan khas Malaysia, mengatakan bahwa nasi lemak yang disajikan memiliki cita rasa yang hampir serupa dengan aslinya di negeri jiran. Soal harga, cocok lah dengan kantong, hanya 15.000 hingga 30.000 rupiah. Minuman sendiri berkisar 7.000 hingga 20.000an rupiah.
Saya bertanya pada Priya, antara angka 1 hingga 10, berapa skor untuk rasa masakan yang akan dia beri. Jawabannya? Eleven out of ten! Woaaaahhh.. Alhamdulillah ia suka :D Sedangkan Regie sendiri, ia merasa bahwa terdapat beberapa unsur dalam masakan nasi lemak miliknya yang kurang sesuai di lidahnya. Bagaimana dengan ayam panggang Lombok ijo? Sejujurnya rasanya cukup lumayan untuk membakar lidah, kepedesan tapi masih dalam taraf yang wajar. Khusus untuk tingkat pedas, semua orang berbeda-beda. Mungkin ada yang merasa tidak pedas atau bahkan sangat kepedesan. Tapi untuk bumbu, tidak terlalu banyak campuran bumbu lainnya, mungkin bisa ditambah seasoning akan menjadi sempurna. Saya rasa, masakan juara di Madam Wang adalah western foods-nya.
Priya langsung mendata Madam Wang sebagai restoran yang wajib untuk dikunjungi lagi. “Echy, Regie, after lebaran, we must come to this place again”, katanya.

No comments:

Post a Comment